KOREKSI REFRAKSI


Koreksi Refraksi

Koreksi refraksi. Kesalahan refraksi dapat dikoreksi dengan kacamata , lensa kontak, lensa intraokuler, atau pembedahan lain, seperti radial keratotomi, dimana dibuat potongan serial pada kornea untuk membuatnya lebih datar. Cara ini memungkinkan pemfokuskan cahayanya ke retina yang jauh lebih ke posterior dan dan mengoreki myopia sehingga tidak diperlukan lensa korektif lagi. Paca operassi pasien sering mengeluh silau atau kelebihan koreksi atau kekurangan koreksi. Pasien seperti ini masih memerlukan lensa korektif

Lensa nonrefraktif terapeutik. Bentuk lensa kontak adalah alat mata khusus untuk memberikan obat , membalut mata anterior, dan untuk mengirigasi mata setelah luka bakar kimia. Orang yang mengalami trauma okuler, keratokonus (penonjolan kornea) , parut dan kornea ireguler  dan yang beresiko buruk untuk menjalani transplantasi kornea dapat dibantu dengan lensa sclera, yang kadang mampu memberikan ketajaman pandang yang fungsional bahkan sempurna.
Pelepasan lensa kontak. Lensa kontak dirancang untuk dipakai saat tidak tidur atau sadar penuh. Lensa harus dilepas sebagai upaya keamanan bila pemakai mengalami ketidakmampuan akibat trauma , sakit, atau penyebab lain. Penting diingat jangan sekali-kali meneteskan  pewarna fluoresen sementara mengenakan lensa kontak  karena pewarna dapat menodai kontak lensa. Pasien sadar dan semi sadar harus ditanya apakah mereka mengenakan lensa kontak. Bila kondisi pasien memungkinkan , pasien dapat melepas sendiri atau dengan bantuan. Bila pasien tidak sadar,perawat harus mengobservasi adanya lensa kontak dengan membuka kelopak mata secara perlahan dan menyinari mata dari arah samping.
Prosedur berikut digunakan untuk lensa kontak keras :
Setelah cuci tangan bersih meletakan satu ibu jari di kelopak mata atas  dan satu ibu jari pada kelopak mata bawah dekat batas tepi masing-masing kelopak
Kelopak mata dibuka
Lensa dapat terlihat menggeser secara mudah dengan gerakan lembut kelopak mata. Kemudian mangkuk penghisap kecil dapat dipergunakan untuk memegang lensa.
Bila lensa tak dapat keluar dengan mudah, lakukan identifikasi posisi lensa.
Bila lensa dapat dilihat tapi tak dapat diambil, jangan sekali-kali menggunakan kekuatan . Sebaliknya lensa digesenr dengan lembut ke sclera  dimana terletak lebih aman sampai kita mendapatkan bantuan yang lebih berpengalaman.
Bila pasien mengenakan lensa kontak lunak , sebaiknya menunggu sampai seseorang yang berpengalaman membantu melepaskan lensa kontak jenis ini. Bila lensa kontak tertinggal selama beberapa waktu, tidak begitu berbahaya.