Plasenta Previa


Plasenta previa

Plasenta previa. Plasenta previa yaitu merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Ostium uteri internum). Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :

Plasenta Previa Totalis : bila seluruh pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta
Plasenta Previa lateralis : bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.
Plasenta Previa Marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir.
Plasenta Previa Letak Rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan jalan lahir.
Perdarahan yang terjadi bisa sedikit atau banyak perdarahan yang terjadi pertama kali, biasanya tidak banyak dan tidak berakibat fatal. Perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari sebelumnya. Perdarahan pertama sering terjadi pada triwulan ketiga.
Pasien yang datang dengan perdarahan karena plasenta previa tidak mengeluh adanya rasa sakit.
Pada uterus tidak teraba keras dan tidak tegang
Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul dan tidak jarang terjadi letak janin letak lintang atau letak sungsang.
Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan
Etiologi / Penyebab Plasenta previa
Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa diantaranya adalah mencakup :
Perdarahan (hemorrhaging)
Usia lebih dari 35 tahun
Multiparitas
Pengobatan infertilitas
Multiple gestation
Erythroblastosis
Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya
Keguguran berulang
Status sosial ekonomi yang rendah
Jarak antar kehamilan yang pendek
Merokok
Menurut Hanafiah (2004) klasifikasi plasenta previa dapat dibedakan menjadi 4 derajat yaitu :
Total bila menutup seluruh serviks
Partial bila menutup sebagian serviks
Lateral bila menutup 75% (bila hanya sebagian pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta).
Marginal bila menutup 30% (bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan jalan lahir).
Patofisiologi / Patogenesis Plasenta previa
Terdapat perbedaan pada vagina pada usia kehamilan 20 minggu, timbul secara spontan tanpa melakukan aktivitas atau akibat trauma abdomen, darah berwarna merah segar, disertai atau tanpa disertai rasa nyeri akibat kontraksi uterus. Perlu juga dicari beberapa faktor predisposisi seperti riwayat solusio plasentae, perokok, hipertensi, multiparitas dan kehamilan ganda.
Plasenta Menempel Di Segmen Bawah/Plasenta Lepas Dari Dinding Uterus
Perdarahan
Manifestasi Klinis / Tanda dan gejala Plasenta previa
Anamnesis
Perjalanan jalan lahir berwarna merah segar tanpa rasa nyeri, tanpa sebab, terutama pada multigravida pada kehamilan setelah 20 minggu.
Pemeriksaan Fisik Plasenta previa
a)      Pemeriksaan luar, bagian terbawah janin  biasanya belum masuk pintu atas panggul, ada kelainan letak janin.
b)      Pemeriksaan inspekula, perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum.
Komplikasi Plasenta previa
a)      Prolaps tali pusat
b)      Prolaps Plasenta
c)      Plasenta Melekat
d)     Robekan-robekan jalan lahir
e)      Perdarahan post partum
f)       Infeksi
g)      Bayi Prematuritas atau kelahiran mati
Pemeriksaan Penunjang Plasenta previa
a)      USG : Biometri janin, indeks cairan amnion, kelainan kongenital, letak dan derajat maturasi plasenta. Lokasi plasenta sangat penting karena hal ini berkaitan dengan teknik operasi yang akan dilakukan.
b)      Kardiotokografi (KTG) : dilakukan pada kehamilan > 28 Minggu
c)      Laboraturium : darah perifer lengkap. Bila dilakukan PDMO atau operasi, perlu diperiksa faktor pembekuan darah, waktu perdarahan dan gula darah sewaktu pemeriksaan lainnya dilakukan atas indikasi medis.
Penatalaksanaan / Penanganan / Pengobatan / Terapi Plasenta previa
Ketika dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena pendarahan yang banyak, harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan pemberian infus atau tranfusi darah. Selanjutnya penanganan plasenta previa bergantung kepada :
Keadaan umum pasien, kadar hb.
Jumlah perdarahan yang terjadi.
Umur kehamilan/taksiran BB janin.
Jenis plasenta previa.
Paritas clan kemajuan persalinan.
Penanganan Ekspektif
Kriteria :
- Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
- Perdarahan sedikit
- Belum ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.
Rencana Penanganan :
1. Istirahat baring mutlak.
2. Infus D 5% dan elektrolit
3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.
4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
5. Pemeriksaan USG.
6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin.
7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.
Penanganan aktif
Kriteria :
• umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.
• Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
• Ada tanda-tanda persalinan.
• Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.
Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginum, dilakukan pemeriksaan dalam kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang.
Indikasi Seksio Sesarea :
1. Plasenta previa totalis.
2. Plasenta previa pada primigravida.
3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang
4. Anak berharga dan fetal distres
5. Plasenta previa lateralis jika :
• Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.
• Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.
• Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).
Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.
Pemeriksaan Penunjang Plasenta previa
USG (Ultrasonographi)
Dapat mengungkapkan posisi rendah berbaring placnta tapi apakah placenta melapisi cervik tidak biasa diungkapkan
Sinar X
Menampakkan kepadatan jaringan lembut untuk menampakkan bagian-bagian tubuh janin.
Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin dan hematokrit menurun. Faktor pembekuan pada umumnya di dalam batas normal.
Isotop Scanning
Atau lokasi penempatan placenta.
Amniocentesis
Jika 35 – 36 minggu kehamilan tercapai, panduan ultrasound pada amniocentesis untuk menaksir kematangan paru-paru (rasio lecithin / spingomyelin [LS] atau kehadiran phosphatidygliserol) yang dijamin. Kelahiran segera dengan operasi direkomendasikan jika paru-paru fetal sudah mature.