URTIKARIA

Urtikaria disebabkan oleh terlepasnya histamin, bradikinin, leukotrien C4, prostaglandin D2, dan substansi vasoaktif lainnya dari sel mast dan basofil pada dermis. Substansi-substansi tersebut menyebabkan ekstravasasi cairan ke dalam dermis, menyebabkan terbentuknya lesi urtikaria. Gatal yang biasanya menyertai urtikaria disebabkan oleh terlepasnya histamin ke dalam dermis. Histamin merupakan ligand terhadap 2 reseptor membran, yaitu reseptor H1 dan H2, yang terdapat pada berbagai tipe sel. Aktivasi dari reseptor histamin H1 pada sel endotelial dan pada sel-sel otot polos menyebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler. Aktivasi reseptor histamin H2 menyebabkan vasodilatasi arteriola dan venula.

Antihistamin, terutama antihistamin sedatif yang memblok reseptor H1, merupakan terapi pertama bagi urtikaria. Dipenhidramin dan hidrokxyzine merupakan antihistamin yang memblok reseptor H1 yang banyak digunakan, dapat bereaksi dengan cepat. Pengobatan dengan obat ini dapat menimbulkan sedatif. Antihistamin H1 bloker efektif dalam menghilangkan gatal dan ruam pada urtikaria akut. Antihistamin H1 bloker yang baru dapat memiliki efek sedatif yang minimal, seperti fexofenadine, loratadine, desloratadine, cetirizine, dan levocetirizine. Obat-obat tersebut terutama digunakan untuk mengatasi urtikaria kronik daripada urtikaria akut. Meskipun begitu, bila urtikaria akut menetap lebih dari 24 – 48 jam, dapat diberikan antihistamin dengan efek sedatif minimal, dengan suplementasi antihistamin sedatif bila gejala pruritus dan urtikaria refrakter pada pemberian antihistamin non-sedatif yang long acting.

Antihistamin H2, seperti simetidin, famotidin, dan ranitidin, dapat cukup berperan bila diberikan kombinasi dengan antihistamin H1. Antihistamin H1 dan H2 memiliki efek yang sinergis dan sering memberikan perbaikan yang lebih cepat dari pada bila hanya diberi antihistamin H1. Antihistamin H2 secara oral dapat efektif pada baik urtikaria akut maupun kronik yang refrakter dengan hanya pemberian antihistamin H1. Doxepin merupakan antidepresan dan antihistamin yang memblok baik reseptor H1 maupun H2 dan efektif pada kasus urtikaria yang refrakter dalam dosis 25 – 50 mg pada waktu malam, atau 10 – 25 mg 3 – 4 kali/hari. 

Comments