Penanganan mual dan muntah pada kehamilan


Penanganan mual dan muntah pada kehamilan / Pengobatan mual dan muntah pada kehamilan / Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan
1.      Obat-obatan
Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat-obatan adalah sifat obat yang tidak teratogen, sedativa juga sering diberikan misalnya phenobarbital, vitamin yang diberikan biasanya B1 dan  B6, anti histamin juga dianjurkan misalnya dramamin, avomin dsb, pada keadaan yang lebih berat diberikan anti emetik seperti disiklomin hirokloride atau khlorpromasin, penanganan yang lebih berat perlu dikelola di rumah sakit.
2.      Isolasi
Penderita disendirikan dikamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter dan perawat  yang boleh masuk kamar penderita dampai muntah berhenti dan penderita mau makan, tidak diberikan makan dan minum selama 24 jam kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3.      Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik yang menjadi latar belakang terjadinya penyakit.
4.      Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5 % dalam cairan fisiologis sebanyak 2 – 3 liter perhari, bila perlu ditambah kalium dan vitamin khususnya B kompleks dan C, bila terjadi kekurangan protein maka diberikan asam amino secara intra vena. Perlu montrol keseimbangan cairan antara asupan dan keluaran, urine perlu diperiksa  sehari-hari terhadap protein, aseton, klorida, dan bilirubin, suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari, perlu juga diperiksa hematokrit dari permulaan dan seterusnya menurut keperluan. Bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum dapat membaik maka dapat dicoba pemberinan cairan peroral secara bertahap dan dapat ditambahkan makanan  yang tidak cair jika kondisi membaik.
5.      Penghentian kehamilan
Pada sebagian kasus keadaan tidak membaik, bahkan mundur, usahakan untuk melakukan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila keadaan memburuk, delirium, kebutaan, takhikardia, ikterus, anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan dengan pertimbangan yang matang dan obyektif ( tidak boleh terlalu cepat tetapi tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala kerusakan yang ireversibel ).