Asma pada anak (pengobatan dan terapi asma). Anak di lingkungan perkotaan lebih mungkin memiliki asma,
terutama sekali jika mereka berasal dari kelompok sosial ekonomi rendah.
Meskipun asma berpengaruh dengan persentasi yang tinggi pada anak berkulit
hitam dibandingkan dengan anak berkulit putih, peranan genetik berpengaruh
dalam meningkatnya asma adalah kontroversi karena anak berkulit hitam juga
lebih mungkin untuk tinggal di daerah perkotaan. Anak yang menghadapi alergen
dengan konsentrasi tinggi, seperti debu atau kotoran kecoa, pada usia dini
lebih mungkin menderita terkena asma. Anak yang menderita bronchiolitis di usia
dini seringkali mengik dengan infeksi virus lanjutan. Bunyi mengik bisa pertama
kali diartikan sebagai asma, namun anak ini tidak lebih mungkin dibandingkan
yang lain untuk memiliki asma selama masa remaja.
Gejala / Manifestasi Klinis / Tanda Asma
Sewaktu saluran udara menyempit pada saat serangan asma, si
anak menjadi kesulitan bernafas, ciri khasnya disertai bunyi mengik. Mengik
adalah suara keras yang tinggi yang terdengar ketika anak bernafas. Tidak semua
serangan asma menghasilkan bunyi mengik, meskipun begitu. Asma ringan, terutama
sekali pada anak yang masih kecil, bisa hanya menghasilkan batuk; beberapa anak
yang lebih besar dengan asma ringan cenderung batuk hanya pada waktu olahraga
atau ketika terkena udara dingin.
Juga, anak dengan asma akut bisa tidak mengik karena terlalu
sedikit udara mengalir untuk menghasilkan suara gaduh. Pada asma akut, bernafas
menjadi sungguh-sungguh sulit, suara mengik biasanya menjadi lebih kencang, si
anak bernafas dengan cepat dan dengan usaha lebih besar, dan rusuk menonjol
ketika si anak menghirup nafas (inspiration). Dengan serangan akut, si anak
megap-megap untuk bernafas dan duduk tegak, bersandar ke depan. Kulit
berkeringat dan pucat atau membiru.
Anak dengan serangan akut yang sering kadangkala memiliki
perkembangan yang lambat, namun pertumbuhan mereka biasanya mengejar anak yang
lain pada waktu dewasa.
Diagnosis Asma
Seorang dokter mencurigai asma pada anak yang memiliki
peristiwa mengik berulang-ulang, terutama sekali ketika anggota keluarga
diketahui memiliki asma atau alergi. Anak yang peristiwa mengiknya sering bisa
dites untuk gangguan lainnya, seperti kista serat atau gastroesophageal
berulang. Anak yang lebih tua kadangkala melakukan tes fungsi paru-paru, meskipun
pada kebayakan anak-anak fungsi paru-paru adalah normal diantara kekambuhan.
Satu dari setengah atau lebih anak-anak penderita asma
menguasai keadaan. Mereka dengan penyakit yang lebih parah lebih mungkin
memiliki asma semasa remaja.
Pengobatan / Penanganan / Penatalaksanaan / Terapi Asma
Anak yang lebih tua atau anak remaja dapat mengenali
memiliki asma seringkali menggunakan peak flow meter -sebuah alat kecil yang
merekam seberapa cepat seseorang bisa meniup udara-untuk mengukur tingkat
gangguan saluran udara. Alat ini bisa digunakan sebagai penilaian objektif pada
kondisi si anak.
Pengobatan pada sebuah serangan berat terdiri dari membuka
saluran udara (bronchodilation) dan menghentikan peradangan. Berbagai macam
obat-obatan inhalasi membuka saluran udara (bronchodilator). Contoh khusus
adalah albuterol dan ipratropium. Anak yang lebih tua dan anak remaja biasanya
bisa menggunakan obat-obatan ini menggunakan alat inhalasi dengan dosis
meteran. Anak yang lebih tua dari 8 tahun atau seringkali menemukan kemudahan
untuk menggunakan inhalasi dengan pengatur jarak atau ruangan penyangga
dipasang. Bayi dan anak yang sangat kecil kadangkala bisa menggunakan alat
inhalasi dan pengatur jarak jika masker ukuran bayi dipasang.
Anak yang tidak menggunakan alat inhalasi bisa menerima
obat-obatan inhalasi di rumah melalui masker yang terpasang pada nebulizer,
sebuah alat kecil yang menghasilkan uap obat menggunakan udara yang dipadatkan.
Alat inhalasi dan nebulizer sama-sama efektif mengeluarkan obat. Albuterol juga
bisa digunakan dengan mulut, meskipun kegiatan ini tidak banyak berhasil
dibandingkan inhalasi dan biasanya digunakan hanya pada bayi yang tidak
menggunakan nebulizer. Anak yang sedang mengalami serangan berat juga bisa
diberikan kortikosteroid melaui mulut.
Anak dengan serangan hebat diobati di rumah sakit dengan
memberikan bronchodilator dalam nebulizer setidaknya setiap 20 menit pada
awalnya. Kadangkala dokter menggunakan suntikan epinephrine, sebuah
bronchodilator, pada anak dengan serangan hebat jika mereka tidak bisa bernafas
dengan cukup pada uap nebulizer. Dokter biasanya memberikan infus
kortikosteroid kepada anak yang memiliki serangan hebat.
Anak yang menderita asma ringan, dengan serangan yang jarang
biasanya menggunakan obat-obatan hanya pada waktu serangan. Anak yang sering atau
dengan serangan hebat juga perlu menggunakan obat-obatan bahkan ketika mereka
tidak mengalami serangan.
Obat-obatan lain digunakan berdasarkan frekwensi dan
kerasnya serangan pada anak. Anak dengan serangan yang jarang yang tidak
terlalu parah biasanya menggunakan obat-obatan inhalasi, seperti cromolyn atau
nedocromil, atau dosis rendah pada kortikosteroid yang diinhalasi setiap hari
untuk membantu mencegah serangan. Obat-obatan ini mencegah lepasnya zat kimia
yang melukai saluran udara, dan mengurangi peradangan. Menyiapkan theophylline
untuk penggunaan yang lama adalah pilihan yang tidak mahal untuk pencegahan
pada beberapa anak.
Anak dengan serangan yang sering atau lebih hebat juga
menerima satu atau lebih obat-obatan, termasuk bronchodilator jangka panjang
seperti salmeterol, leukotriene modifier, seperti zafirlukast atau montelukast,
dan kortikosteroid yang dihirup. Jika obat-obatan ini tidak mencegah serangan
hebat, anak bisa membutuhkan kortikosteroid yang dihirup melalui mulut. Anak
yang berpengalaman terserang hebat selama olahraga biasanya menghirup sejumlah
dosis bronchodilator hanya sebelum olahraga.